Minggu, 17 Agustus 2008

pulsar baru



Setelah melengkapi jajaran Pulsarnya (180 dan 200), kali ini Bajaj berencana memasukkan andalan barunya di pasar motor sport 125. Perkenalkan, Bajaj XCD 125, sebuah motor sport imut dengan kapasitas mesin 125cc. Tentunya anda sudah tahu kan, motor apa yang akan dilawan oleh XCD? Yap, Suzuki Thunder 125 adalah lawan utama yang harus dihadapi. Melenggang sendirian di kelas 125 cc, masih ada celah yang bisa dimaanfaatkan oleh XCD.

Tampang XCD memiliki ciri khas motor negeri Mahatma Gandhi itu, dengan tudung lampu yang menyerupai Pulsar dan Apache, apa memang begini tren di India? Keseluruhan, XCD memiliki kesan yang baik, tangki bensinnya memiliki semacam aksesoris air scoop yang sekilas seperti milik Honda Tiger lawas. Lekuk tangkinya sendiri terlihat indah, meski kurang berkesan kekar. Sedangkan bodi tengah dan belakang tidak begitu masalah, cenderung Thunder-esque, namun ada nilai tambah pada lampu belakang yang sudah menggunakan LED. Kaki-kaki yang dipakai sudah menggunakan pelek palang, namun masalahnya untuk rem depan masih menggunakan rem tromol yang secara drastis mengurangi kadar modeen XCD. Untuk kaki belakang masih menggunakan dual-shock. Di sektor knalpot, XCD menggunakan warna hitam dof dengan aksen silver di silencernya. Sayangnya bentuk knalpot masih belum terlalu “mendongak”, kesannya masih seperti Honda GL-MAX :-D


Di sektor mesin, XCD memiliki teknologi Digital Twin Spark ala Pulsar, namun selain itu masih ditambah dengan penggunaan teknologi Swirl Induction yang memungkinkan bahan bakar masuk dan berturbulansi, menurut pihak Bajaj, teknologi ini mampu meningkatkan keiritan, klaim pihak Bajaj untuk konsumsi bensin motor ini adalah 109 k/liter, fantastis! Bajaj menyebut gabungan dari teknologi Digital Twin Spark dan Swirl Induction dengan sebutan DTS-Si. Percepatan yang digunakan hanya 4-percepatan, berbeda dengan Thunder yang sudah 5-percepatan. Kecepatan maksimum yang mampu diraih XCD adalah 90 km/jam.

Sebelum diluncurkan di Indonesia masih ada pr yang harus dikerjakan oleh pihak Bajaj. Ini dimaksudkan untuk menyesuaikan XCD dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Penggunaan cakram depan yang dirasa perlu karena mayoritas motor sport yang ada di Indonesia menggunakan rem cakram depan. Selain itu pesaing terdekat XCD, Thunder 125 sudah dilengkapi dengan cakram depan, suatu kecerobohan bila XCD tidak memiliki fitur penting yang sudah ada di pesaingnya. Selain itu sudah jelas bahwa penggunaan cakram depan meningkatkan nilai safety XCD.
2. Penggunaan silencer dengan desain yang lebih sporty. Sebenarnya tidak masalah dengan desain yang sekarang, namun desain silencer XCD terlalu konvensional (masih datar). Penggunaan desain yang lebih bagus dapat meningkatkan nilai estetika. Namun poin ini sebenarnya tidak terlalu vital jadi pihak Bajaj boleh saja mengabaikannya.
3. Peningkatan performa karena kecepatan maksimum yang hanya 90 km/jam dirasa kurang begitu bagus, setidaknya angka 100 km/jam harus bisa didapat. Memang masalah seting mesin untuk mengejar keiritan dapat mengurangi performa namun dengan angka top speed yang hanya segitu, pengurangan yang dilakukan dirasa terlalu ekstrem. Soal akselerasi saya belum mendapatkan datanya karena mungkin saja angja top speed yang rendah diakibatkan oleh setingan mesin yang bertujuan meningkatkan sektor akselerasi.

Tidak ada komentar: